KETIKA ORANG DEWASA (HARUS BELAJAR) MEMBUANG SAMPAH


Pernah melihat gambar di atas, kan? Ketika kita menggunakan toilet umum pasti kita sering menjumpai peringatan untuk tidak membuang pembalut di kloset. Pengguna toilet harus membuang pembalut bekas ke dalam tempat sampah yang telah disediakan. Anehnya, tidak semua orang mau melakukan hal ini, dan dengan cueknya tetap membuang pembalut bekas ke dalam kloset. Enggak percaya? Simak true story di bawah ini.

Alkisah di sebuah perusahaan ternama berlabel PT. 456, seorang karyawati bernama Miss Delilah merasa terganggu dengan performa kloset khusus pegawai wanita. Setiap kali menyiram kloset, “limbah” tidak langsung masuk, akan tetapi masih menggenang di permukaan air. “Limbah” baru benar-benar masuk ketika kloset disiram sampai beberapa kali. Sepertinya ada yang menyumbat saluran air di dalamnya.

Miss Delilah mengadu kepada kepala bagian urusan umum, Mr. Rhoma. Awalnya Mr. Rhoma tidak percaya, namun setelah melihat sendiri akhirnya dia memanggil tukang sedot WC yang didatangkan dari Kota Pahlawan.

Tukang sedot WC pun beraksi. Dan hasil akhirnya adalah…………. jrengjreng………… ditemukan satu kresek penuh pembalut wanita bekas pakai. Benar-benar emezing (#tepokjidat). Biaya untuk mengeluarkan timbunan pembalut ini pun tidak kalah emezingnya. Pemirsa tau berapa rupiah yang harus dikeluarkan untuk menguras WC? 2 jeti lebih, Saudara-Saudara!!!! Ya, 2 jeti lebih untuk mengeluarkan sampah yang seharusnya tidak berada di dalam kloset.

Buat kalian, saudari-saudariku sesama wanita, please jangan suka membuang pembalut di dalam kloset. Lihatlah kekacauan yang ditimbulkan. Saluran WC mampet, pengguna toilet “berkicau”, dan ketika harus menguras, lihatlah biayanya! Apakah Miss X si pembuang sampah ke dalam kloset ini mau dibebani biaya kuras WC? Pasti enggak mau, kan???



Yuk, buang sampah secara cerdas. Kalau sedang datang bulan, selalu siapkan kertas pembungkus di dalam tas yang kita bawa (kresek tidak dianjurkan yaaa… karena memakan waktu ribuan tahun untuk menguraikannya). Ketika harus berganti pembalut, bungkus pembalut bekas dengan kertas yang kita bawa, kemudian buang ke tempat sampah yang telah disediakan. JANGAN DIBUANG KE KLOSET!  

Comments

Popular Posts