YUK, MEMILAH SAMPAH!

Siapa sih yang tidak menghasilkan sampah? Semua orang pasti menyampah. Bahkan bayi baru lahir pun sudah menyebabkan bertambahnya tumpukan sampah di bumi, contohnya: perban dan kapas untuk membalut placentanya yang belum lepas. Belum copot puser kata orang-orang. Apalagi orang dewasa, akan semakin banyak dan komplekslah sampah yang dihasilkan.

Kira-kira berapa banyak sampah yang Anda hasilkan setiap hari? 1 ons? 1 kg? Tentunya banyaknya sampah tergantung aktivitas dan gaya hidup Anda juga. Untuk pekerja kantoran yang setiap hari harus mencetak/ngeprint hasil kerjanya, sampah kertasnya pasti lebih banyak dari pada pekerja kantoran yang tidak perlu sering ngeprint hasil kerjanya. Demikian juga untuk ibu rumah tangga yang selalu memasak sendiri di rumah, pasti sampah dari dapurnya lebih banyak daripada ibu bekerja yang lebih banyak makan di warung.

Untuk mengetahui betapa banyaknya sampah di bumi, saya beri contoh jumlah sampah yang dihasilkan warga Surabaya, salah satu kota besar di Indonesia. Sebagaimana yang saya baca di news.liputan6.com terbitan 11 September 2014, ternyata setiap harinya Surabaya menghasilkan 1.600 ton sampah per hari. Namun untuk saat ini telah mengalami penurunan sebesar 500 ton sampah per hari. Suatu prestasi yang bagus dan patut ditiru kota-kota lain. Akan tetapi saya yakin semua kota pasti berusaha keras untuk mengatasi masalah sampah ini.

Untuk menanggulangi sampah, seyogyanya kita mulai dari diri sendiri. Ada baiknya kita mengetahui jenis-jenis sampah yang kita hasilkan. Apa tujuan mengetahui jenis sampah? Jawabannya adalah supaya kita dapat mengolah sampah sesuai dengan jenisnya, sehingga sampah tidak hanya tetap menjadi sampah, namun menjadi berhasil guna bagi manusia. Dengan kata lain mengolah sampah akan mengurangi tumpukan sampah di tempat pembuangan, dan hasil pengolahan sampah tersebut akan memberikan manfaat lebih pada kehidupan kita.




Jika dilihat dari bahan dasarnya nih, ada 3 jenis sampah, yaitu sampah organik, sampah non organik, & sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Yang dimaksud dengan sampah organik itu adalah sampah yang bahannya berasal dari makhluk hidup, misalnya tulang ayam, sisa sayuran, sisa nasi, dedaunan, dll. Sedangkan sampah non organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan selain makhluk hidup, contohnya tas plastik, peniti karatan, pecahan gelas atau piring, dll. Dan yang terakhir yaitu sampah B3 adalah sampah yang bahan pembuatnya berasal dari bahan yang berbahaya dan beracun, misalnya baterei bekas, botol parfum, pita printer bekas, obat-obatan kadaluarsa, dll.

Jadi jika Anda menjumpai tempat sampah seperti gambar di atas, itu artinya orang/instansi yang memasangnya mengajak Anda untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Dengan kata lain, Anda difasilitasi untuk memilah sampah. Sampah yang sudah dipilah berdasarkan jenisnya akan lebih mudah diolah.

Sampah diolah dengan cara yang berbeda-beda tetapi tetap satu jua.... Hehehe, kidding! Cara pengolahan sampah berbeda sesuai dengan jenisnya yang berbeda pula. Sampah organik misalkan sisa makanan bisa diberikan ke hewan peliharaan yang tidak memerlukan perawatan khusus, misalkan ayam atau bebek. Dedaunan bisa dijadikan kompos dan dipergunakan sebagai pupuk penyubur tanaman. Pengolahan sampah anorganik tidak melulu dengan menghancurkan sampah, tetapi juga dapat dengan menggunakan kreatifitas kita. Pernah membaca artikel tentang kerajinan tangan yang dibuat dari bekas pembungkus makanan atau apapun yang berbahan plastik, kan? Jadi, kalau sudah diolah, sampah tidak hanya bisa mengganggu pemandangan, tetapi dapat memperindah ruangan dan menghasilkan manfaat finansial bagi pengolahnya. Sedangkan cara pengolahan sampah B3 lebih kompleks. Anda bisa membacanya di link yang saya temukan setelah browsing internet, yaitu link yang berisi artikel yang cukup lengkap dan menarik untuk Anda yang tertarik dengan pengolahan sampah B3. Untuk membacanya, kliknya tuh di sini :P

Comments

  1. saya juga di rumah punya tempat sampah khusus organik dan non organik. tapi kebiasaan orang indo memang suka dicampur2, padahal apa susahnya ya dipilah gitu doang...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sudah berkomentar. Senang bisa berbagi tentang pemilahan sampah.

      Delete

Post a Comment

Popular Posts